loading...

WISATA ALAM BANDUNG SELATAN YANG TERKENAL

Bandung Selatan merupakan wilayah Kabupaten Bandung. Daerah-daerah yang terkenal dengan objek wisatanya adalah Ciwidey dan Pangalengan.Wisata Bandung selatan sangat memiliki banyak beraneka ragam wisata alam maupun wisata kuliner khas sunda atau khas jawa barat lainnya.
Objek Wisata Alam Bandung Selatan :

Bagi Anda Yang Mau Berwisata Alam di Bandung Selatan Yuk Cek Semoga Bisa Menjadi Referensi Wisata Anda..

1. Ranca Upas

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_SPbRqXHzoBM43T_1wr57Gua0nObb2g8tCM0rM9IYe32M0ENQgxIJlw12aDBbf03nwyR0srfyzAvneTQLsnknIYiilUBss9oFAD3ladKvTVmhyTM9UY_CIbKgMuBPTTTZukBqqgOrN5Xt/s1600/Kampung+Cai+Rancaupas+Ciwidey.jpg
Ranca Upas atau Kampung Cai Ranca Upas adalah salah satu bumi perkemahan di BandungJawa BaratIndonesia. Terletak di Jalan Raya Ciwidey Patenggang KM. 11, Alam Endah, Ciwidey Kabupaten Bandung, dengan jarak sekitar 50 km dari pusat Kota Bandung.
Memiliki luas area sekitar 215 Hektar, berada pada 1700 meter di atas permukaan laut, dengan suhu udara sekitar 17 °C - 20 °C. Sekitar area, oleh hutan lindung dengan beragam flora seperti Pohon Huru, HamirugJamujuKihujan, Kitambang, Kurai, Pasang dan Puspa. Sedangkan fauna terdiri dari beragam jenis burung, serta beberapa satwa jinak lainnya.

Fasilitas Dan Aktivitas Wisata
Tempat ini merupakan sebuah camping ground, dengan fasilitas yang cukup lengkap seperti kamar mandi umum dan sarana beribadah Mesjid. Juga terdapat arena outbound dan penyewaan kendaraan ATV.
  • Adventure
  • Kolam Renang Air Hangat
  • War Games
  • ATV
  • Kolam Renang Waterboom
  • Water Games
  • Camping Ground
  • Outdoor Gathering
  • Fun Games
  • Penangkaran Rusa

Sumber : id.wikipedia.org

2. Situ Cileunca

Salah satu tempat wisata alam menarik di wilayah Pangalengan ini adalah Situ Cileunca. Situ berarti Danau dalam bahasa Sunda dan Cileunca merujuk pada pohon Leunca yang konon dulunya banyak terdapat di sekitar wilayah danau ini. Situ Cileunca merupakan danau buatan yang pembangunannya berlangsung antara tahun 1919-1926. Konon pembangunan Situ ini memakan waktu lama karena luasnya wilayah danau dan penggunaan alat pembangunannya yang hanya menggunakan halu atau alat penumbuk padi.

Selama 7 tahun pembangunannya ini, Situ Cileunca mengumpulkan air dari aliran sungai Cileunca dan membentuk sebuah bendungan bernama Dam Pulo. Pada akhirnya Situ Cileunca ini memiliki luas sekitar 180 hektar dan menjadi cadangan sumber air bersih bagi warga di kota Bandung dengan debit sekitar 9.89 juta meter kubik.

Situ ini berada di ketinggian 1550 meter diatas permukaan laut. Bisa dibayangkan bagaimana sejuknya wilayah ini di tengah hari sekalipun. Saya sering melewati wilayah ini di malam hari ketika hendak berkunjung ke Pantai Rancabuaya melewati jalur Pangalengan-Cisewu-Rancabuaya. Pada tengah malam dan dini hari wilayah ini nampak begitu sepi dan dingin. Yang tersisa hanya suara binatang malam dan penampakan pantulan lampu di permukaan danau dari bangunan di sekitar danau ini.

https://sebandung.com/wp-content/uploads/2015/10/Jembatan-Cinta-Situ-Cileunca.jpg
Jembatan Cinta Situ Cileunca

Situ Cileunca ini memisahkan dua wilayah desa yakni Desa Wanasari dan Desa Pulosari. Karena luasnya wilayah Danau ini, maka seringkali warga dari kedua desa yang terpisah oleh danau ini harus memutar menelusuri jalan di pinggiran danau untuk dapat menuju desa lainnya. Karena dirasa terlalu jauh, maka warga masyarakat berinisiatif membangun jembatan yang membelah danau ini pada jarak terdekatnya sehingga warga dari desa Wanasari bisa dengan cepat dan mudah untuk menuju desa Pulosari, begitu juga sebaliknya. Jembatan yang cukup kokoh karena terbuat dari beton dan di cat merah di bagian pembatas sisi kiri dan kanannya ini bisa dilewati oleh dua sepeda motor dari jalur berlawanan. Warna merah yang kontras di tengah indahnya danau ini menambah keindahan dari Situ Cileunca ini. Di sore hari seringkali jembatan ini dijadikan tempat berkumpul mempertemukan dua muda mudi dari kedua desa. Karena alasan inilah jembatan ini kemudian dikenal dengan Jembatan Cinta.

Minggu lalu ditemani Yunni saya coba berkunjung ke Situ Cileunca ini. Berangkat di pagi hari  karena ingin menikmati segarnya udara wilayah Pangalengan, kami berdua sudah melaju menuju daerah Selatan Bandung pada jam 7 pagi. Walaupun jalanan dari Ujungberung sudah nampak ramai melewati jalan Soekarno Hatta, lalu berbelok ke Selatan di perempatan Buah Batu, namun tidak ada kemacetan berarti hingga wilayah pasar Banjaran. Lalu lintas disini memang sedikit semrawut karena kesibukan pasar dan terminal bayangan. Setelah melewati pasar Banjaran kita berbelok arah ke kiri di wilayah kamasan menuju jalan Raya Banjaran-Pangalengan. Jalanan disini mulai mendaki dan akan mulai berkelok kelok setelah melewati kecamatan Cimaung. Jalanan tidak akan terlalu sulit ditempuh di pagi hari karena jalan masih kosong dan tidak terlalu banyak truk yang lewat. Lain halnya jika siang hari, anda harus mengantri beriringan dengan kendaraan lain karena jalur yang menanjak dan sempit. Apalagi jika ada truk yang tidak kuat menanjak, anda harus bersabar untuk merayap di belakangnya.

Sesampainya di wilayah Pangalengan, anda akan menemukan sebuah bunderan yang memisahkan jalan ke kiri ke arah perkebunan Malabar dan Cibolang sedangkan untuk menuju ke Situ Cileunca anda harus mengambil arah jalan ke kanan. Dari sini jalanan sedikit menurun dan beberapa kemudian sampailah anda di wilayah situ Cileunca.

Ada dua alternatif bagi anda yang ingin menikmati keindahan Situ Cileunca ini. Pertama anda bisa memasuki wilayah gerbang Utama Objek Wisata Situ Cileunca. Dengan membayar tiket sebesar Rp 5000/orang anda bisa memasuki areal wisata ini. Karena saya menggunakan sepeda motor ketika itu saya harus membayar tiket sesuai dengan tulisan yang tertera yakni Rp 14.000 (untuk sepeda motor + penumpang).
Dia areal utama ini anda bisa menikmati Situ Cileunca dari pinggir danau, terdapat pula warung-warung makanan dan juga perahu yang bisa disewa untuk menyebrangi Danau ini. Harga yang ditawarkan untuk perahu adalah sekitar Rp 75.000 / perahu yang bisa diisi sekitar 10 orang penumpang sehingga bila terisi penuh maka harga yang dipatok sekitar Rp 7500 / orang.
Bagi anda yang menyukai wisata adventure, di Situ Cileunca ini juga terdapat wisata Arum Jeram menelusuri aliran sungai Cileunca yang memiliki arus cukup deras. Terdapat juga wisata outbond dan juga permainan Paint Ball.

Setelah puas menikmati Situ Cileunca dari areal ini, kami berdua mencoba untuk berkunjung ke Jembatan Cinta di daerah Dam Pulo. Untuk menuju ke sana, saya harus kembali berbalik arah ke arah Bandung karena Jembatan Cinta ini terletak sebelum Pintu Masuk Utama Objek Wisata Situ Cileunca ini. 

Patokan menuju Jembatan Cinta ini adalah anda harus berhenti di perempatan sebelum memasuki areal Situ Cileunca. Dari perempatan kecil ini anda berbelok ke kiri dan menelusuri pematang atau pinggiran Situ Cileunca yang berupa bendungan. Ketika menemukan lapangan sepak bola, berbeloklah ke kanan. Biasanya disini terdapat Remaja Karang Taruna yang menjaga parkir motor anda dengan aman. Anda harus membayar uang keamanan sebesar Rp 2000. Anda juga bisa membawa sepeda motor anda masuk menyusuri pinggiran danau menuju Jembatan Cinta. Di hari libur jembatan ini akan sangat ramai dikunjungi wisatawan.



3. Kawah Putih


Kawah Putih adalah tempat wisata di Bandung yang paling terkenal. Berlokasi di Ciwidey, Jawa Barat, kurang lebih sekitar 50 KM arah selatan kota Bandung, Kawah Putih adalah sebuah danau yang terbentuk akibat dari letusan Gunung Patuha. Sesuai dengan namanya, tanah yang ada di kawasan ini berwarna putih akibat dari pencampuran unsur belerang. Selain tanahnya yang berwarna putih, air danau kawasan Kawah Putih juga mempunyai warna yang putih kehijauan dan dapat berubah warna sesuai dengan kadar belerang yang terkandung, suhu, dan cuaca.

Kawah Putih Ciwidey berada di kawasan pegunungan yang mempunyai ketinggian lebih dari 2.400 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian tersebut, suhu udara di kawasan Kawah Putih tentu saja dingin dengan suhu 8 derajat Celsius sampai dengan 22 derajat Celsius, oleh karena itu jangan lupa membawa jaket atau memakai pakaian yang tebal.
https://www.bandungoge.com/wp-content/uploads/2016/03/kawahputih1.jpgSelain untuk dinikmati keindahannya oleh para wisatawan, Kawah Putih Ciwidey juga sering kali menjadi tempat kegiatan lain, misalnya pengambilan gambar film, melukis, foto pengantin, sampai dengan kegiatan mendaki dan berkuda.
Kawah Putih yang beralamat di Jalan Raya Soreang Ciwidey KM 25 berlokasi tidak jauh dari tempat wisata Situ Patenggang dan dapat dicapai dengan mudah bila Anda membawa kendaraan pribadi karena terdapat banyak penunjuk jalan. Dari Jakarta, Anda hanya perlu menggunakan jalur tol Cipularang dan keluar melalui pintu tol Kopo. Dari sana Anda harus menuju ke Soreang dan berkendara ke bagian selatan Ciwidey.
Bila menggunakan kendaraan umum, Anda dapat naik angkot dari terminal Leuwi Panjang yang menuju ke terminal Ciwidey. Dari terminal Ciwidey, Anda dapat menggunakan angkot yang menuju Situ Patenggang dan turun di depan gerbang Kawah Putih.
Karena telah dikembangkan sebagai kawasan wisata, Kawah Putih mempunyai fasilitas penunjang kenyamanan berwisata yang memadai, yaitu:
  • Area parkir yang luas
  • Mushola
  • Transportasi dari gerbang depan sampai dengan kawah
  • Pusat informasi
  • Restoran dan warung makanan
  • Toilet
Harga tiket masuk Kawah Putih pada hari biasa dan hari libur serta akhir pekan adalah sama yaitu 15.000 Rupiah per orang, sedangkan untuk tarif kendaraan adalah sebagai berikut:
  • Parkir atas (mobil): 150.000 Rupiah
  • Parkir atas (motor): 35.000 Rupiah
  • Ontang-anting: 13.000 Rupiah
  • Parkir bawah (mobil): 6.000 Rupiah
  • Parkir bawah (motor): 5.000 Rupiah
  • Parkir bawah (bus): 25.000 Rupiah
Yang dimaksud dengan parkir atas adalah membawa kendaraan Anda sampai dengan lokasi kawah, bus tidak dapat parkir di atas. Maksud dari parkir bawah adalah memarkir kendaraan Anda di gerbang masuk kemudian Anda dapat naik ontang-anting untuk menuju kawah.
Apa itu ontang-anting? Ontang-anting berasal dari bahasa Sunda yang berarti ‘mondar mandir’ dan merupakan sebutan bagi kendaraan khas Kawah Putih Ciwidey. Kendaraan ini berupa mini bus yang telah dimodifikasi menjadi terbuka dan dilengkapi dengan pengaman. Kapasitas maksimal untuk 1 ontang-anting adalah 12 orang, namun jangan kuatir tidak kebagian tempat karena ada banyak ontang anting beroperasi di kawasan ini.
Tempat wisata ini buka setiap hari dari jam 7 pagi sampai dengan jam 5 sore.
Karna Terlalu Panjang Cukup 3 Dulu Aja yang Saya Bahas Tentang WISATA ALAM BANDUNG SELATAN, nanti kita lanjut di lain kesempatan.
semoga bermanfaat.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "WISATA ALAM BANDUNG SELATAN YANG TERKENAL"

Post a Comment